Kamis, 02 Desember 2010

MIKROPALEONTOLOGI DAN APLIKASINYA DALAM ILMU GEOLOGI

Paleontologi merupakan salah satu dari cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang kehidupan dari masa lampau yang didasarkan pada fosil tanaman atau hewan yang kemudian terbagi atas :

1. Makropaleontologi :
        Yaitu ilmu yang mempelajari fosil-fosil dengan ukuran yang relatif besarsehingga untuk mempelajarinya tidaka terlalu rumit dan susaha, karena fosil yang kita amati bisa secara langsung kita pelajari tanpa bantuan loupe atau mikroskop.

2. Mikropalentologi :
        Yaitu ilmu yang mempelajari fosil-fosil yang berukuran relatif lebih kecil sehingga dalam pengamatan kita mesti memakai alat bantu seperti mikroskop binokuler ataupun mikroskop elektron untuk dapat mengamati fosil tersebut.

Mikropaleontologi dan mjikrofosil
         Mikropelontologi merupakan cabang ilmu paleontologi yang khusus mempelajari atau membahas tentang semua sisa-sisa organisme yang biasa disebut mikrofosil, dan yang dibahas antara lain adalah mikrofosilm klasifikasinya, morfologi,, ekologi dan mengenai kepentingannya terhadap stratigrafi.




Pengertian Mikrofosil menurut Jones (1936)
        Setiap fosil (biasanya kecil) untuk mempelajari sifat-sifat dan strukturnya dilakukan dibawah mikroskop. Umumnya fosil ukurannya    lebih dari 5 mm namun ada yang berukuran sampai 19 mm seperti genus fusulina yang memiliki cangkang-cangkang yang dimiliki organisme, e,biro dari fosil-fosil makro serta bagian tubuh dari fosil makro yang dimana untuk mengamatinya menggunakan mikroskop serta sayatn tipis dari fosil fosil, sifat fosil mikro dari golongan foraminifera kenyataannya foraminifera mempunyai fungsi/berguna untuk mempelajarinya.





Dari cara hidupnya dibagi menjadi 2 (dua)  : 

1. Pellagic (mengambang)
    a. Nektonik (bergerak dilaut)
    b. Lanktonik (bergerak pasif) mengikuti keadaan sekitarnya

2. Benthonic (pada dasar laut)  
    a. secile (mikrofosil yang menambat/menempel)
    b. Vagile (merayap pada dasar laut)
 
       Dari dua bagian itu digunakan pada ilmu perminyakan dimana dari kedua fosil itu identik dengan hdrokarbon yang terdapat pada trap (jebakan). Dalam geologi struktur dimana dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya sesar, kekar serta lipatan.

Kegunaan dari mikrofosil 

Beberapa manfaat fosil antara lain sebagai berikut : 

1. Dalam korelasi : 
     Untuk membantu korelasi penampang satu daerah dengan daerah lain baik dibawah permukaan maupun permukaan 

2. Menetukan umur :
     Misalnya umur suatu lensa batupasir yang terletak didalam lapisan serpih yang tebal dapat ditentukan dengan mikrofosil dengan batuan yang melingkupi.

3. Membantu study mengenai species.

4. Dapat memberikan keterangan-keterangan paleontologi yang penting dalam menyusun suatu standart section suatu daerah.

5. Membantu menentukan hubungan batas-batas suatu transgresi/regresi serta tebal atau tipis lapisan berdasarkan kegunaannya dikenal beberapa istilah, yaitu : 

1. Fosil index : 
   Yaitu fosil yang digunakan sebagai penunjuk umur relatif. Umumnya fosil ini mempunyai penyebaran vertikal pendek dan penyebaran lateral luas, serta mudah dikenal.
Contoh : Globorotalina Tumida sebagai penciri N18 atau miocene akhir.

2. Fosil bathymetry/Fosil kedalaman
    Yaitu fosil yang dipergunakan untuk menentukan lingkungan kedalaman pengendapan. Umumnya yang dipakai adalah benthos yang hidup didasar. 
Contohnya : Elphidium spp sebagai penciri lingkungan transisi

3. Fosil Horizon/fosil lapisan/fosil diagnostic
     Yaitu fosil yang mencirikan suatu kekhasan yang terdapat pada lapisan yang bersangkutan.
Contoh : Globorotalia tumida  sebagai penciri N18 atau Miocene akhir

4. Fosil lingkungan 
     Yaitu fosil yang dapat ditunjukan sebagi penunjuk lingkungan sedimentasi.
Contoh : Radiolaria sebagai penciri laut dalam.

5. Fosil iklim 
     Yaitu fosil yang dapat deperfunakan sebagai penunjuk iklim pada saat itu.
Contoh : Globigerina pachyderma sebagai penciri dari ikoim yang dingin.

Tidak ada komentar: