Rabu, 17 November 2010

Orientasi Medan

     Dalam kegiatan melakukan navigasi darat, orientasi medan adalah kemampuan yang sangat vita. orintasi medan yang sering kita dalam kegiatan perjalan yaitu : orientasi medan dengan menggunakan peta (tanpa membidik) hanya dengan menggunakan tanda-tanda yang ada di alam.

Berikut ini jenis jenis orientasi medan yang biasa dilakukan didalam melakukan suatu kegiatan dialam : 

A. Orientasi medan dengan peta 
  • Usahakan mencari daerah yang mempunya karakteristik yang mudah dikenali misalnya dipuncak, bukit, dipercabangan sungai, dipersimpangan jalan, dsb.
  • Satukan utara peta dengan utara kompas 
  • Amati kenampakan medan dan tentukan posisi dipeta
B. Resection 
     Menetukan posisi kita depeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda dimedan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan alam yang terbuka untuk dapat membidik tada di medan. Tidak seluruh tanda dimedan harus dibidik. Jika kita sedang berada ditepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu pegunungan, maka kita hanya perlu mencari suatu tanda medan lainnya yang dibidik.
Contoh :



   Titik identifikasi adalah titik Gunung A dan Masjid, diaman back azimuth dari Gunung A = 215, yang berarti azimuth yang kita bidik bernilai 70 derajat dari posisi kita. Kemudian titik B = 100 keterangnyaa sama seperti kita saat membidik objeck pertama, setelah itu dari kedua titk tadi ditarik garis yang kemudian memotong dan titik perpotongan itulah posisi/ kedudukan kita sebenarnya pada peta.


C. Intersection
     Menentukan suatu titik(Benda) dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda dimedan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui dan memastikan kedudukan suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita harus sudah tau atau yakin pada posisi kita dipeta.
Langkah langkah Intersection :
  • Lakukan orientasi dan pastikan posisi kita dipeta 
  • Bidik obyek yang telah kita amati
  • pindahkan sudut yang didapat kepeta
  • Lalu bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta
  • Perpotongan garis dari sudut sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.

D.  Orientasi medan dengan bantuan tanda tanda alam.
     Jika dalam suatu penjelajahan kita "tidak dapat" menggunakan peralatan navigasi seperti peta dan kompas maka kita dapat menggunakan tanda tanda di alam

Pada siang hari :
  • Melihat matahari pada saat terbit  dari timur dan kemudian teebenam dibarat
  • Kuburan islam yang selalu membujur keselatan.
  • Bagian pohon yamg berlumut (ciri tumbuhan khusus) selalu menunjukan arah timur "arah matahari terbit.
  • Arah Masjid yang selalu mengarah ke barat.
Pada malam hari :
  • Melihat bintang pari, bagian ekornya selalu menunjukan arah selatan.
  • Melihat bintang orion yang terbit ditimur dan terbenam dibarat. (seperti matahri pada siang hari)

E. Ploting peta
    Plotting peta adalah menggambarkan atau membuat titik, membuat garis dan tanda tanda tertentu dipeta. plottin berguna bagi kita dalam membaca peta. Misalanya pekok berada pada koordinat A ( 3986 : 6360 ) + 1400 mdpl. SMC menentukan tim bunggul agar menuju koodinat T ( 4020 : 6268 ) + 1301 mdpl. Maka langkah langkah yang harus dilakukan adalah :
  1. Plotting koordinat T dipeta dengan menggunakan konektor (protaktor). Pembacaan dimuliai dari sumbu X dulu kemudian sumbu Y, didapat (X:Y).
  2. Ploting sudut peta dari A ke T, dengan cara tarik garis dari A ke T , kemudian dengan busur derajat/kompas orientasi besar sudut A - T dari titik A ke arah garis AT. Pembacaab sudut menggunakan sistem Azimuth ( 0 - 360 derajat ) secara putaran arah jarum jam. sudut ini berguna untuk mengorientasi arah dari A - T.
  3. Interpretasi peta untuk menentukan lintasan yang efisien dari A menuju T. Interperetasi ini dapat berupa garis lurus aaupun berkelok kelok mengikuti jalan setapak, sungai ataupun punggungan  Selain itu hal yang paling penting disin adalah pemahaman untuk pembacaan kontur yang tepat.
Ploting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tempuh :
  • Kemiringan lereng + panjang lintasan
  • Keadaan da kondisi medan ( misal hutan lebat, atau gurun pasir, semak berduri ) 
  • Keadaan cuaca rata-rata 
  • Waktu pelaksanaan (pagi, siang, ataupun malam)
  • Kondisi fisik mental ataupun perlengkapan yang dibawah.







1 komentar:

Unknown mengatakan...

selamat berpetualang..